Selasa, 06 Mei 2014

Aku Bukan Siapa-Siapa


Tidak semua yang kita anggap salah selamanya akan tetap salah
Tidak selamanya dalam gelap itu menyedihkan
Tidak selamanya air mata menandakan kepiluan
Dalam sepi aku mampu untuk merasakan
Dalam sepi aku mampu untuk melihat

Aku ini bukan siapa-siapa
Aku hanya sebagian kecil dari makhluk ciptaanNya yang memelas agar Dia tidak meninggalkan aku
Agar Dia tetap meniupkan mahabbahNya di hatiku
Agar Dia tetap menunjukkan jalanNya padaku

Aku bukan siapa-siapa
Aku hanya butiran debu.. Yang memohon.. agar Dia tetap melindungiku.. melindungi diri yang lemah ini

Aku ini bukan siapa-siapa
Aku hanya manusia yang berusaha untuk dekat dengan yang menciptakanku.. Yang maha agung..
Dengan menjalankan titahNya
Titah penguasa alam
Titah yang maha berkuasa atas segalanya

Aku ini bukan siapa-siapa
Aku hanya manusia kecil yang ingin mengikuti jejak Rasulullah SAW
Menjadi manusia kecil yang berjalan untuk menggemakan kalimat syahadat dibumiNya

Aku ini bukan siapa-siapa
Aku hanya manusia kecil yang bermimpi untuk bertemu para syuhada..
Bertemu para ummat terbaikNya

Ini Tekadku


Hamparan ruang kosong
Tak berasa
Hening dirasa
Butiran embun yang asa

Semilir butiran yang terbang iauh melanglang
Mencari titik yang telah hilang
Dengan hentakan yang tak terbilang

Tetap mencari
Sesuatu yang dirindui
Patahpun tak peduli
Hingga bertemu sang Illahi

Lelah tak dirasa
Walaupun putus asa menghadang rasa
Berdiri dengan raga
Hingga bertatap dengan sang pencipta

Tekad telah terpatri
Walaupun butiran embun tak terobati
Walaupun peluh menusuk hati
Akan tetap berlari
Menuju maha pemberi mahabbah sejati

Ilalang


Angin telah pergi
Awan pun mengikuti
Ilalang tetap disini
Menunggu angin yang akan menyapa
Menunggu awan yang akan menyeka

Ilalang tetap dalam romanya
Walaupu senja telah pergi
Walaupun dentuman air langit menyemai
Ialalang akan tetap berdiri tegak
Setegak kayu hutan, yang menjulang tinggi

Ilalang tetap memujiNya
Memuji kemahakuasaanNya
Ialalang tetap berdiri untukNya
Mengabdi pada yang mencipta

Sampai ia menguning
Sampai tubuhnya menjadi butiran debu yang tertiup angina
Sampai ia bertemu pada pemberi kehidupan

Datang dan Pergi


Daun menghijau
Lalu meneduhi ranting
Lalu megering
Lalu lapuk bersama tanah

Bunga bak keindahan
Lalu memberi kedamaian
Memberi wanginya
Lalu layu
Lalu lapuk bersama tanah


Ombak berlari
Menyapa tepian pantai
Lalu berbalik
Begitu seterusnya

Awan berjalan
Bersama angin
Meneduhi
Lalu merintikkan hujan

Semua berjalan karena kehendakNya
Semua berbagi karena ijinNya
Datang dan kembali karena takdirNya
Semua bertasbih padaNya

Dalam Hati yang Berjalan


Kata mengalun
Masuk pada syaraf
Mencoba memahami
Apa yang sedang terjadi

Jiwa mengoyak
Akal mengeras
Mengerti namun asa
Memahami namun rumit

Gemetar
Bertanya
Bolehkah aku memilih?
Pantaskah jika hina bertanya?

Mendekat
Meski jiwa berontak
Meski akal meng-asa
Tetap mendakat

Sungguh sulit
Makna ikhlas
Makna sabar
Makna syukur

Mendekat
Meski tertatih
Aku tak peduli
Nurani masih meyakini janjiMu

Hening Dalam Teriakku


Sepi dan hening
Kosong bak putih
Benci dengan peluh
Berteriak dengan gemuruh
Siapa yang bertanya?

Diam
Hanya diam
Lari dengan tetesan
Berhenti dengan sesak

Sendiri menyepi
Hening dengan senyap
Senyap dengan hitam

Aku siapa?
Gemuruh ombak pun tak tahu
Kabut pun tak kenal

Ada yang mendengar teriakku?
Jawab aku angin
Jawab aku batu
Sampai rintikan peluru menghamburpun
Tak ada yang mengenalku

Lalu aku berlari
Terseok dengan tak pasti
Melangkah mencari arah
Menuntun dengan jiwa